Wednesday, 1 September 2010
Mempererat Hubungan dengan Tuhan
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Fil 3:10-11
“Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Fil 4:9
Penderitaan yang dialami Paulus tidak membuat dirinya berhenti untuk mengenal Tuhan. Setiap derita dan aniaya yang dialaminya membuat Paulus lebih mengenal Allahnya. Paulus tahu bahwa pengenalan akan Tuhan merupakan suatu hal yang melebihi segalanya. Dan pengenalan akan Tuhan merupakan suatu harta yang begitu berharga yang jauh lebih bernilai dibandingkan segala apapun yang ada di dunia ini.
Oleh sebab itu, penjara tidak membuat Paulus bersedih, karena dia tahu bahwa dia memiliki sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya. Dan Paulus tidak mau melepaskan hal itu, bahkan dia ingin lebih lagi mengenal Kristus agar dia dapat memperoleh mahkota yang sudah disiapkan baginya.
Masalah maupun pencobaan diijinkan Tuhan bagi hidup kita agar kita dapat lebih mengenal dan mendekat kepada Tuhan. Sakit penyakit, kebangkrutan, kegagalan dan bahkan pergumulan bertahun-tahun terjadi dalam hidup kita agar kita dapat lebih lagi mempererat hubungan kita dengan Tuhan.
Dan ketika kita semakin intim lagi dengan Dia, maka tidak ada yang dapat menghalangi dan membelenggu semangat hidup kita, oleh karena sesuatu yang berharga telah menjadi bagian dalam hidup kita. Dan kita tahu pasti bahwa setiap janjiNya akan digenapi dalam hidup kita.
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. ” Maz 73:25-26
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment